image: pexels.com |
Perhitungan produk domestik bruto dengan pendekatan nilai tambah atau pendekatan produksi
Selain
dengan pendekatan pendapatan dan pendekatan
pengeluaran, terdapat suatu metode lagi yang dapat digunakan untuk
mengukur nilai PDB suatu perekonomian, yaitu dengan pendekatan nilai tambah atau pendekatan produksi.
Persoalan
yang perlu dicermati dari perhitungan PDB dengan pendekatan nilai tambahini
adalah munculnya masalah perhitungan ganda (double
counting). Kesalahan ini terjadi ketika suatu barang yang dihasilakan dihitung
lebih dari satu kali. Perhitungan ganda
ini dapat terjadi misalnya ketika barang berada dalam proses produksi dan
perakitan yang multi tahap. Untuk menghindari kesalahan ini, hanya harga retail
atau harga eceran yang dijual ke konsumen yang dihitung dalam menghitung
pendapatan nasional.
Contoh
kasusnya adalah produksi sepeda motor yang memiliki harga eceran Rp 20 juta.
Harga ini termasuk Rp 18 juta untuk semua biaya produksi ( Rp 10 juta untuk
komponen, Rp 5 juta untuk perakitan dan Rp 3 juta untuk pemasaran) ditambah Rp
2 juta untuk keuntungan pabrik. Untuk menghindari perhitungan ganda produksi
kendaraan bermotor ini ke perhitungan nasional, akun pendapatan nasional hanya
mencatat nilai tahap aakhir, yang dalam hal ini adalah harga Rp 20 juta.
Pendapatan
nasional adalah nilai semua output akhir barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional dihasilkan bila terjadi
pertukaran yang melibatkkan transaksi moneter. Namun untuk transaksi ekonomi
ini bisa dimasukkan dalam perhitugan pendapatan nasional, transaksi harus
melibatkan pembelian barang atau jasa yang baru diproduksi. Sehingga, transaksi
yang melibatkan penjualan barang bekas tidak menambah pendapatan nasional.
No comments:
Post a Comment