Search This Blog

Wednesday 2 March 2022

Oligopoli dan Strategi Harga


strategi harga
image: pexel.com


Di beberapa sektor usaha industri manufaktur, perkebunan, perikanan, dan perkembangan, serta perdagangan bebas, dijumpai beberapa perusahaan besar dominan.

A. SOLUSI KONDISI TANPA KOLUSI

1. Karakteritik dan Perilaku Harga dan Output

Industri oligopoli adalah bentuk organisasi pasar dimana hanya ada beberapa atau sejumlah kecil produsen saja,sementara terdapat banyak sekali konsumen. Pada dasarnya bentuk industri oligopoli dibedakan menjai dua. Yang pertama adalah oligopoli dengan diferensiasi produk di mana produk sebuah perusahaan dibedakan dari produk perusahaan lain. Bentuk oligopoli kedua adalah industri oligopoli tanpa diferensiasi produk. Di sini produknya homogen dan tak dibedakan antara produk perusahaan yang satu dengan produk perusahaan lain. Situasi oligopoli timbul karena skala ekonomis, penguasaan bahan mentah, dan pemilikan oleh pemerintah.

Ciri-ciri pasar atau industri oligopolistik:

  •  Hanya terdapat beberapa produsen penjual dalam industri yang bersangkutan dan banyak sekali pebeli atau konsumen.
  • Disini dibedakan dua macam oligopoli, yaitu oligopoli dengan diferensiasi produk dan oligopoli tanpa diferensiasi produk.
  • Terdapat halangan masuk kedalam industri hingga hanya ada sejumlah kecil produsen dalam industri tersebut.
  • Terdapat beberapa perusahaan dominan yang menunjukan skala ekonomis.

2. Unsur yang Menimbulkan Oligopoli

a.       Dorongan mengadakan merger atau penggabungan dengan perusahaan lain.

b.      Saling ketergantungan diantara mereka.

3. Perilaku Penentuan Harga dan Output

Harga output pada pasar oligopoli cenderung tegar atau sukar berubah dan tidak fleksibel. Sementara, bila harga output berubah maka perubahan akan dilakukan bersama-sama oleh semua perusahaan. Hal ini memberi petunjuk adanya kolusi di antara perusahaan-perusahaan tersebut. Namun demikian, ketergantugan harga dalam pasar oligopoli juga terjadi meskipun di situ tak ada kolusi.

 

 

B. SOUSI KONDISI KOLUSI

Terdapat dorongan kuat bagi perusahaan-perusahaan oligopolis untuk mengadakan kolusi karena meraka saling tergantung dan tindakan perubahan harga oleh sebuah perusahaan akan memancing reaksi perusahaan-perusahaan lain hingga bia menimbulkan perang harga yang merugikan mereka semua.

1.      Model Kolusi

Keputusan harga dan tingkat output ditetapkan bersama-sama.

2.      Kartel dan Pembagian pasar

Kartel merupakan kolusi perusahaan-perusahaan oligopolis untuk mengontrol harga serta kuantitas yang diproduksi dalam produksi demi kepentingan perusahaan anggota. Kartel bisa merupakan kartel harga yaitu dengan menetapkan harga bersama dimana perusahaan-perusahaan anggota tidak diizinkan menjual dibawah harga yang ditetapkan bersama . bentuk kartel lain adalah pembagian pasar atau pembagian kuantitas yang diminta pada harga yang telah ditetapkan dan disepakati bersama. Bisa juga kartel berupa pembagian pasar secara  geografis dimana pasar dibagi kepada masing-masing perusahaan dan mereka hanya boleh daerah pemasaran perusahaan lain.


C. KOLUSI DAN EFESIENSI EKONOMI

1.    Halangan mengadakan kolusi

Halangan-halangan tersebut diantaranya adalah halangan bersifat hukum, terlalu banyak perusahaan yang ada dalam industri oligopoli, dan kecurangan harga.

2.    Persaingan Bukan Harga

Persaingan bukan harga lebih dapat memberikan manfaat karena variasi produk dan perbaikan teknik produksi serta advertensi karena tidak dapat segera ditiru oleh peruahaan-perusahaan pesaing. Faktor kedua yang lebih menekankan pada persaingan bukan harga adalah kenyataan pada umumnya perusahaan-perusahaan oligopolis mempunyai sumber-sumber finansial yang cukup guna menopang kampanye advertensi dan pengembangan produk.

3.    Efisiensi Ekonomi Oligopoli

Karena perusahaan-perusahaan mencoba menghindari persaingan bukan harga maka mereka lebih memusatkan pada persaingan bukan harga. Ini mendorong mereka mengadakan pengembangan teknik produksi serta perbaikan kualitas produk. Akibatnya adalah penurunan biaya per satuan output serta kenaikan permintaan bila disertai dengan advertensi. Terdapat dorongan kuat dalam industri oligopoli untuk memacu kemajuan teknologi.


referensi: pengantar ekonoki mikro, universitas terbuka

Pasar Persaingan Monopolistik dan Oligopoli

monopolistik
image: pexel.com


Persaingan monopolistik merupakan organisasi pasar di mana terdapat cukup banyak penjual barang yang berbeda. Persaingan monopolistik banyak terjadi dalam usaha kecil dan sektor-sektor jasa.

A. KARAKTERISTIK PERSAINGAN MONOPOLISTIK

1.      Ciri-ciri Penting Pasar Persaingan Monopolistik

a.       terdapat cukup banyak perusahaan dalam industri tersebut, hingga;

b.      tindakan atau keputusan tentang harga maupun kuantitas oleh satu atau beberapa perusahaan akan mempengaruhi pasar, karena itu tindakan atau keputusan suatu perusahaan akan selalu diperhatikan dan diperhitungkan oleh perusahaan-perusahaan pesaing; akibatnya;

c.       kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan pesaing monopolistik secara individu berlereng menurun dan cukup elastis meskipun tidak elastis sempurna;

d.      meskipun produknya sama tapi tidak sepenuhnya homogen, masing-masing produsen berusaha membedakan produknya dari produk-produk pesaing dengan memberi kemasan, merek, dan dengan mengiklankan;

e.       persaingan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut bersifat persaingan bukan harga untuk menaikan penjualannya dan memperoleh pangsa pasar lebih besar; dan

f.       meskipun jumlah perusahaan cukup banyak tetapi tidak ada rintangan bagi perusahaan lain untuk masuk dan ke luar dari industri tersebut.

2.      Unsur Persaingan MoMonopoloistik

Unsur-unsur persaingan monopolistik adalah jumlah perusahaan produsen yang relatif cukup banyak, ada diferensiasi produk, dan ada syarat untuk masuk kedalam industri.

a.       Perusahaan jumlahnya cukup banyak. Dalam pasar persaingan monopolistik terdapat cukup banyak produsen atau penjual skala kecil, menawarkan barang yang sama tetapi tidak identik antara barang satu dengan barang lain.

b.      Diferensiasi produk. Ini merupakan unsur pokok dalam pasar persaingan monopolistik di mana terdapat variasi dari suatu jenis produk.

c.       Syarat masuk ke dalam industri. Untuk masuk ke dalam industri persaingan monopolistik secara relatif adalah mudah. Namun membutuhkan anggaran relatif cukup besar untuk mengadakan advertensi guna menunjukkan diferensiasi produk dari produk-produk para pesaing.

 

3.      Penerapan Harga dan Output

Perusahaan persaingan monopolistik dalam penentuan harga dan output berusaha memaksimumkan keuntungan dengan berproduksi pada tingkat output di mana MR=MC.

 

B. EFEK EKONOMI DAN PERSAINGAN BUKAN HARGA

1.      Alokasi Input Tak Optimal

Bila kemungkinan masuk ke pasar persaingan monopolistik terbuka, pasar akan berada dalam keseimbangan jangka panjang bila kurva permintaan yang dihadapi oleh setiap perusahaan yang ada di pasar bersinggungan dengan curva AC hinggga masing-masing perusahaan mengalami titik pulang pokok. Selama kurva permintaan mempunyai kemiringan negatif, titik persaingan selalu terjadi di sebelah kiri titik terendah kurva AC perusahaan. Jadi, terjadi alokasi input terlalu sedikit dalam industri tersebut.

2.      Diferensiasi Produk dan Advertensi

Meskipun dalam jangka perusahaan pesaing monopolistik cenderung memperoleh keuntungan normal saja, namun kemungkinan mengadakan diferensiasi produk dan rintangan finansial menyebabkan mereka berusaha memperbaiki posisinya di dalam jangka panjang agar dapat memperoleh keuntungan ekonomis. Hal ini dilakukan dengan mengadakan pengembangan dan diferensiasi produk serta mengadakan advertensi dan promosi penjualan.

Dalam melakkan persainagan bukan harga, perusahaan pesaing monopolistik berusaha mengembangkan produknya. Bila sebuah perusahaan telah mengembangkan produknya maka perusahaan pesaingnya terdorong melakukan hal yang sama karena mereka bersaing di bidang bukan harga.

§  Kebaikan advertensi

a.       Advertensi memberikan informasi yang dapat membantu konsumen membuat pilihan rasional.

b.      Advertensi mendukung sarana komunikasi dan media massa, radio, televisi swasta, majalah dan surat sebagian dibiayai melalui advertensi.

c.       Advertensi dapat mendorong perusahaan-perusahaan berusaha mengembangkan produk sesuai dengan apa yang diiklankan.

d.      Dengan berhasilnya advertensi maka produksi akan meningkat dan skala ekonomis dapat dicapai.

e.       Advertensi merupakan faktor atau kekuatan pendorong persaing. Dengan memberikan informasi tentang berbagai barang pengganti, advertensi cenderung mengurangi kekuatan monopoli.

§  Keburukan advertensi

a.       Tujuan utama advertensi bukan memberikan informasi tetapi membujuk dan bersaing.

b.      Advertensi merupakan kegiatan tak produktif dan tak memberikan apa-apa kepada masyarakat. Bahkan mendorong pengguman atau alokasi input yang salah.

c.       Advertensi mengandung biaya eksternal.

d.      Advertensi tidak bisa memperluas output perusahaan dan menurunkan biaya rat-rata.

                        e.       Advertensi justru mendorong pertumbuhan monopoli. 

Monday 21 February 2022

Pasar Industri Monopoli Murni

image: pexels.com


Dalam kehidupan sehari-hari jarang dijumpai perusahaan dengan bentuk monopoli murni, tetapi bisa dilihat dan dirasakan perusahaan yang perilakunya mendekati perilaku monopolis. Dalam pasar monopoli murni yang penting sebuah perusahaan merupakan satu-satunya produsen barang tersebut dan tidak ada barang-barang substitusi lain.

A. RINTANGAN MASUK, HARGA, DAN OUTPUT

1.      Rintangan Masuk dan Taktik Persaingan

a. Rintangan masuk ke dalam industri merupakan ciri utama yang bisa mempertahankan kelangsungan hidup monopolis. Pada pasar monopoli rintangan masuk ke dalam industri merupakan sebab utama berlangsungnya monopoli di mana hanya ada satu perusahaan saja. Rintangan atau halangan untuk masuk ke dalam industri juga merupakan syarat industri oligopoli di mana hanya ada beberapa perusahaan saja di dalam industri tersebut. Sementara itu kebebasan perusahaan-perusahaan untuk masuk ke dalam industri merupakan ciri pasar industri persaingan murni, di mana terdapat banyak sekali perusahaan-perusahaan di dalam industri tersebut. Jadi tingakat sukar atau mudahnya masuk ke dalam industri menentukan bentuk pasar suatu industri.

Ada beberapa hal yang menyebabkan timbulnya rintangan masuk ke dalam suatu industri. Keadaan-keadaan tersebut sebagai berikut:

1)      Skala ekonomis

Industri perakitan mobil dan elektronika, aluminium,atau industri baca merupakan contoh dimana skala produksi besar merupakan skala ekonomis. Katakanlah dalam industri tersebut hanya ada satu atau beberapa perusahaan. Bila pada industri tersebut diperoleh keuntungan ekonomis, maka akan sukar bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam industri.

2)      Perusahaan pelayanan publik

Perusahaan pembangkit dan penyalur tenaga listri, perusahaan air minum, perusahaan air minum, perusahaan telepon atau perusahaan transportasi massal, merupakan perusahaan pelayanan publik di mana produksi harus dilakukan dalam skala  besar agar diperoleh skala ekonomis. 

3)      Pemilikan bahan mentah penting dan strategis

Pemilikan atau pengendalian produksi dan distribusi atas suatu bahan strategis yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang dapat mencegah perusahaan lain memproduksi dan masuk ke dalam suatu industri.

4)      Paten dan pengembangan produk

Pemberian hak paten menciptakan monopoli yang bisa merangsang pengembangan produk lebih lanjut, ini seringkali disebut sebagai keunggulan atau manfaat monopoli

b. Taktik Persaingan mematikan bisa dilakukan oleh suatu perusahaan atau beberapa perusahaan dalam suatu industri bisa mencegah masuknya perusahaan-perusahaan baru dengan mengancam dan melaksanakaan persaingan harga yaitu menurunkan harga produk jauh di bawah biaya produksi.

2.      Harga dan Tingkat Output

a. Maksimisasi Laba: Pendekatan Total dan Marjinal

    Perilaku perusahaan monopolis murni untuk memperoleh keuntungan maksimal dapat didekatkan dengan cara yag sama seperti juga pendekatan untuk industri persaingan murni, yaitu dengan pendekatan total atau dengan pendekatan marjinal.

Bila digunakan pendekatan total maka dipilih dan diproduksi tingkat output yang memberikan selisih terbesar antara pendapatan total dan biaya total. Bila digunakan pendekatan marjinal maka tingkat output yang memberikan keuntungan terbesar adalah tingkat output di mana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal.

b. Kesalaha Tafsir Tentang Harga Monopoli

    Analisis perilaku perusahaan monopoli murni terutama tentang penentuan harga dan hambatan masuk ke dalam industri menimbulkan beberapa kesalahan penafsiran tentang perilakunya. Kekeliruan penafsiran ini sebagai berikut.

1)      Bahwa monopolis selalu berusaha menetapkan harga tertinggi dan mencari keuntungan per satuan output (rata-rata) terbesar.

2)      Bahwa perusahaan monopolis selalu memperoleh keuntungan ekonomis

Minimisasi kerugian dalam jangka pendek tercapai bila perusahaan monopolis memproduksi pada tingkat output sebesar Qm di mana MR = MC. Harga output adalah adalah Pm dan biaya rata-rata sebesar C. Keuntungan rata-rata sebesar CPm. Kerugian total sebesar CPm AB. Tingkat output optimum adalah AVC < P < AC. Perusahaan monopolis tetap berproduksi dalam jangka pendek untuk meminimumkan kerugian total.

c. Diskriminasi Harga

    Diskriminasi harga terjadi bila suatu barang dijual oleh perusahaan monopolis dengan harga berbeda dan ini tidak didasarkan pada perbedaan biaya produksi. Agar diskriminasi harga dapat berhasil, diperlukan beberapa syarat sebagai berikut.

1)      Produsen atau penjual adalah perusahaan monopolis di mana ia merupakan satu-satunya produsen dan penjual di pasar industri tersebut.

2)      Penjual harus mampu memisahkanpasar agar perbedaan elastisitas permintaan pada berbagai pasar bisa dipertahankan.

3)      Barang tersebut tidak dapat dijual lagi dari pasar yang harganya rendah ke pasar yang harganya lebih tinggi.

d. Perilaku Rent Seeking

    Kegiatan rent seeking adalah situasi di mana agen ekonomi menggunakan proses politik untuk menciptakan rent ekonomi yang tidak terjadi dalam transaksi pasar.

 

B. EFEK EKONOMIS, PAJAK DAN SUBSIDI

Efek ekonomis industri monopoli meliputi harga, output, dan alokasi input, distribusi pendapatan serta kemajuan teknologi.

1)      Efek Ekonomis

Efek ekonomis pasar industri monopoli dapat dilihat dari segi alokasi input, distribusi pendapatan, dan kemajuan ekonomi serta teknologi. Ini merupakan efek ekonomis murni tanpa mempertimbangkan pengaturan monopoli oleh pemerintah dan tidak ada diskriminasi harga.

a)      Efek terhadap harga, output dan alokasi, formula penentuan harga dan output pada pasar industri persaingan murni, menghasilkan alokasi sumber daya yang ideal untuk memproduksi barang dan jasa menurut jenis serta kuantitas masing-masing sesuai dengan keinginan masyarakat (yang diungkapkan dalam kurva permintaan pasar).

b)      Distribusi pendapatan, dengan kekuatan pasarnya karena merupakan satu-satunya produsen dan penjual, perusahaan monopolis murni dapat menetapkan harga lebih tinggi atas produknya daripada harga yang ditetapkan oleh perusahaan pesaing murni meskipun dengan biaya sama.

c)      Kemajuan teknologi. Dari segi alokasi sumber daya, harga, output serta distribusi pendapatan, industri monopoli murni memberikan efek ekonomi negatif, tetapi bila tidak ada perusahaan monopolis maka manfaat skala ekonomis dengan produksi massal tidak dapat diperoleh karena produksi dilakukan oleh sejumlah besar perusahaan-perusahaan kecil pesaing murni.

2)      Pengaturan Industri Monopoli

Tanpa pengendalian atau pengaturan pemerintah maka industri monopoli menimbulkan efek ekonomis negatif berupa harga lebih tinggi dan output lebih sedikit pada industri tersebut serta alokasi sumber daya yang tak efisien di samping juga menimbulkan ketimpangan distribusi pendapatan.

Pengendalian atau pengaturan pemerintah dapat berupa pengenaan pajak, penetapan harga, pengaturan organisasi industridan bahkan pemilikan langsung atas perusahaan yang bersangkutan dengan menjadikannya atau mendirikan perusahaan-perusahaan milik negara. Berikut analisis efek pengaturan monopoli berupa penetapan harga maksimum dan pengenaan pajak.

a)      Penetapan harga maksimum

Usaha ini dimaksudkan agar hasil ekonomisnya mendekati pasar persaingan murni, baik tingkat output maupun harga.

b)      Pengenaan pajak atas perusahaan monopolis

Pengenaan pajak ada dua macam  yaitu pajak spesifik dan pajak lump sum yang mmempunyai efek berbeda. Pajak lump sum adalah pajak yang dikenakan sebesar jumlah tertentu berapa pun kuantitas output yang diproduksi dan dijual. Pajak spesifik adalah pajak yang dikenakan per satuan output. Pajak lump sum bagi perusahaan merupakan biaya tetap sedangka pajak spesifik merupakan biaya variabel.


C. PENGENDALIAN INDUSTRI MONOPOLI

Hasil bekerjanya mekanisme harga pasar persaingan secara logis dan teoretis menuntun pada pencapaian efisiensi aloktif. Dalam jangka panjang, mekanisme ini akan menuju pada akumulasi kapital dan konsentrasi industri sebab lewat cara ini efisiensi produk/ekonomi dapat dicapai.

1.      Monopoli versus persaingan

a.       Kebaikan dan keburukan sistem persaingan

Dua sisi kebaikan dan keburukan monopoli oligopoli memaksa permintaan untuk campur tangan apakah mengendalikan atau bahkan mendorongnya ini yang sulit ditentukan. Bila pilihan cenderung mengendalikan maka kebijakannya berupa pengaturan industri yang bersangkutan agar diperoleh jaminan kualitas pada harga yang memadai melalui penurunan biaya dengan penggunaan skala produksi yang ekonomis.

b.      Pro dan kontra monopoli

Para pembela yang pro monopoli oligopoli berupa perusahaan atau bisnis besar menyatakan pembelaannya didasarkan pada konsep atau pengertian tentang persaingan. Alasannya perkembangan teknologi dan alasan stabilitas serta pertanggungjawaban.

2.      Sikap kebijakan atas monopoli

a.       Kebijakan pengendalian monopoli

b.      Konglomerasi konsentrasi industri

Konglomerasi berbeda dengan marger atau penggabungan secara horizontal yang secara langsung bersaing pada pasar yang sama.  Konglomerasi merupakan konsentrasi industri jenis lain. Seperti juga konsentrasi secara mendatar atau konsentrasi secara vertikal, konglomerasi mengundang beberapa kritikan. Pertama, karena menunjukkan cara mengonsentrasi kekayaan dan kekuatan ekonomi. Seperti pada kasus monopoli, maka konsentrasi kekuatan ekonomi mempunyai dampak politik negatif bagi kepentingan masyarakat. Kedua, konsentrasi kekayaan dapat digunakan untuk melemahkan (dengan berbagai taktik pengembangan produk dan pemsaran) para pesaing di berbagai pasar produknya. Ketiga, karena merupakan satu kelompok perusahaan maka mereka dapat melaksanakan transaksi penjualan secara timbal balik dengan baik sebagai penjual maupun pembeli.

c.       Peraturan yang mendorong monopoli

Ada beberapa peraturan yang secara langsung ataupun tidak langsung justru dirasakan mendorong pertumbuhan dan memperkuat situasi  monopoli. Contohnya adalah undang-undang paten (hak cipta) dan tarif (bea masuk) perlindungan.

d.      Pengambilalihan monopoli oleh pemerintah

Di negara-negara maju dan berkembang penganut sistem harga pasar persaingan kompetitif, gejala seperti ini ditanggulangi dengan mengendalikan bisnis besar lewat campur tangan pemerintah dengan serangkaian undang-undang antitrust yang pada dasarnya mencegah perusahaan menjadi besar dan berperilaku monopoli serta mengaplikasikan strategi bisnis yang memanfaatkan kekuatan ekonomi pasar untuk kepentingannya sendiri dengan merugikan masyarakat. Kebijakan lain adalah dengan pengenaan pajak atau penetapan harga maksimum perusahaan monopolis skala besar guna mengendalikan harga dan kuantitas output yang diproduksi untuk kepentingan masyarakat konsumen.


referensi: pengantar ekonomi mikro, Universitas Terbuka 

Tuesday 15 February 2022

Perhitungan PDB



image: pexels.com


 Perhitungan produk domestik bruto dengan pendekatan nilai tambah atau pendekatan produksi

Selain dengan pendekatan pendapatan dan pendekatan  pengeluaran, terdapat suatu metode lagi yang dapat digunakan untuk mengukur nilai PDB suatu perekonomian, yaitu dengan pendekatan nilai tambah  atau pendekatan produksi.

Persoalan yang perlu dicermati dari perhitungan PDB dengan pendekatan nilai tambahini adalah munculnya masalah perhitungan ganda (double counting). Kesalahan ini terjadi ketika suatu barang yang dihasilakan dihitung lebih dari satu kali.  Perhitungan ganda ini dapat terjadi misalnya ketika barang berada dalam proses produksi dan perakitan yang multi tahap. Untuk menghindari kesalahan ini, hanya harga retail atau harga eceran yang dijual ke konsumen yang dihitung dalam menghitung pendapatan nasional.

Contoh kasusnya adalah produksi sepeda motor yang memiliki harga eceran Rp 20 juta. Harga ini termasuk Rp 18 juta untuk semua biaya produksi ( Rp 10 juta untuk komponen, Rp 5 juta untuk perakitan dan Rp 3 juta untuk pemasaran) ditambah Rp 2 juta untuk keuntungan pabrik. Untuk menghindari perhitungan ganda produksi kendaraan bermotor ini ke perhitungan nasional, akun pendapatan nasional hanya mencatat nilai tahap aakhir, yang dalam hal ini adalah harga Rp 20 juta.

Pendapatan nasional adalah nilai semua output akhir barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional dihasilkan bila terjadi pertukaran yang melibatkkan transaksi moneter. Namun untuk transaksi ekonomi ini bisa dimasukkan dalam perhitugan pendapatan nasional, transaksi harus melibatkan pembelian barang atau jasa yang baru diproduksi. Sehingga, transaksi yang melibatkan penjualan barang bekas tidak menambah pendapatan nasional.

 

Saturday 29 January 2022

Audit Pada PT Aqua Golden

 

image from:http://foruminvestorbekasi.org/listing/wp-content/uploads/2019/01/1-14.jpg 


Audit Ketaatan dan Audit Kondisi Lingkungan Kerja Pada PT Aqua Golden Mississippi

A. AUDIT KETAATAN

1.    Audit Ketaatan Internal

PT. Aqua Golden Mississippi memerhatikan kualitas setiap karyawan, dimulai dari mengundang setiap talenta terbaik untuk bergabung melalui sistem perekrutan yang terbuka.  Kami membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi setiap individu dari berbagai latar belakang untuk bergabung bersama tim kami.  Tidak hanya peluang untuk berkarir di salah satu kantor, tetapi setiap karyawan yang potensial bisa mendapatkan kesempatan untuk berkarir di tingkat nasional, regional, bahkan internasional.

Pada tahun pelaporan 2017 dan 2018, PT. Aqua Golden Mississippi merekrut 605 karyawan baru, yang terdiri dari 460 pria dan  total 145 wanita. Perekrutan dilakukan untuk memenuhi posisi baru yang dibutuhkan, selain untuk menggantikan karyawan yang meninggalkan perusahaan karena pensiun dan mengundurkan diri, dua alasan utama untuk perputaran karyawan.

2.    Audit Ketaatan Eksternal

PT. Aqua Golden Mississippi menawarkan upah yang kompetitif bagi setiap karyawan baru, tanpa memandang perbedaan jenis kelamin.  Standar upah bagi karyawan entry-level perempuan sama dengan karyawan entry-level laki-laki di setiap lokasi operasional kami, di kota/kabupaten di mana kantor dan pabrik berada.  Perbandingan upah tersebut adalah 1:1, untuk karyawan perempuan dan laki-laki.

            PT. Aqua Golden Mississippi memberikan tunjangan yang menarik untuk memotivasi dan mempertahankan talenta-talenta terbaik.  PT. Aqua menghargai ketrampilan dan dedikasi yang diberikan oleh setiap karyawan bagi kemajuan perusahaan.

            PT. Aqua Golden Mississippi menghargai hak setiap karyawan untuk berserikat dan mengupayakan kesejahteraan mereka melalui Perjanjian Kerja Bersama (PKB).   PKB ini mencakup dan melindungi seluruh karyawan .  Dalam PKB ini diatur beberapa aspek hubungan industrial antara karyawan dan perusahaan, seperti:

1. Pola hubungan kerja

2. Tata tertib perusahaan

3. Pengaturan penyampaian pendapat

4. Pengaturan terminasi    

5. Beasiswa, pendidikan dan latihan


PROGRAM PENSIUN

Penghargaan yang tinggi kami berikan pada karyawan yang telah mendedikasikan dirinya bagi perusahaan hingga masa pensiun, yaitu dalam usia 60 tahun.  Sebagai perwujudan tanggung jawab dan penghargaan kami bagi mereka,  memberi dukungan berupa dana pensiun untuk kesejahteraan karyawan dalam masa purna bakti.  Program dana pensiun ini terdiri dari DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)  dan program pensiun wajib dari pemerintah berupa JHT (Jaminan Hari Tua) dan JP (Jaminan Pensiun).  Program DPLK adalah iuran pasti, dengan karyawan menyumbangkan 3% dari gaji untuk program ini, sedangkan perusahaan            menyumbangkan 4%. Dalam program JHT, karyawan memberi iuran 2% dan perusahaan 3.7%.  Sementara JP untuk karyawan 1% dan Perusahaan 2%.

 

B. AUDIT KONDISI LINGKUNGAN KERJA

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Tempat kerja yang aman dan nyaman tentunya akan meningkatkan kinerja para karyawan.  Untuk itu PT. Aqua Golden Mississippi  memerhatikan aspek K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dengan menetapkan kebijakan K3 yang ditandatangani oleh General  Manager , di samping Golden Safety Rules yang ditandatangani oleh General Manager bersama serikat pekerja.

Berbagai upaya di lakukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja, di antaranya mengadakan pengukuran dan audit mengenai kecelakaan kerja. Kami juga memastikan bahwa setiap pekerja mendapatkan perhatian penuh mengenai keadaan kesehatan mereka melalui:

1. Penyediaan layanan kesehatan berupa poliklinik di setiap pabrik

2. Menyediakan pemeriksaan kesehatan rutin

3. Menyertakan setiap karyawan dalam BPJS Ketenagakerjaan

 Kesehatan dan keselamatan karyawan adalah hak dari setiap karyawan, untuk itu perusahaan menyertakan perwakilan pekerja dalam komite resmi yang dibentuk untuk menangani aspek K3, yang berada dalam berbagai tingkatan, baik di pabrik, di tingkatan departemen, maupun di kantor pusat: HQ Steering Safety Committee, Area Safety Committee, Department Safety Committee , dan Central Safety Committee .  Komite ini mewakili 98% pekerja, dan tugas komite ini adalah untuk mengawasi dan mengkoordinir kegiatan K3 untuk menciptakan kondisi kerja yang nyaman, sehat dan aman dari kecelakaan.


PELAPORAN KECELAKAAN KERJA

Upaya pencegahan kecelakaan kerja yang maksimal menjadi prioritas kami.  PT. Aqua Golden Mississippi  menciptakan strategi dan sistem serta mekanisme yang terarah untuk mengantisipasi dan menganani keadaan yang berpotensi memengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. Mekanisme ini dibangun dengan tujuan untuk dapat menangani permasalahan dan memberikan respon yang cepat serta efektif.

Pada tahun pelaporan 2017 - 2018, terjadi 175 kali kecelakaan kerja, yang sebagian besar adalah kecelakaan kerja ringan, 20 kecelakaan kerja sedang, dan 4 kecelakaan kerja kategori berat. Berbagai strategi dan program kami terapkan untuk menurunkan insiden di tempat kerja, seperti:

1. Pencegahan Kecelakaan Kerja, melalui penerapan program WISE.       

2. Pelatihan Karyawan dalam aspek K3, seperti pelatihan tanggap darurat, analisa resiko, investigasi insiden, technical mesin dan alat kerja, tehnik berkendara aman (mobil dan motor).

 

Sumber:

https://aqualestari.aqua.co.id

https://journal.inpak.ac.id

https://lib.unnes.ac.id

Friday 21 January 2022

Audit MSDM Berbasis Kompetensi

sumber daya manusia
from: pexel.com


A. Pengertian Audit MSDM Berbasis Kompetensi (MSDM-BK)

Audit MSDM berbasis kompetensi (MSDM-BK) adalah evaluasi terhadap berbagai aktivitas SDM dalam sebuah perusahaan untuk memastikan apakah aktivitas tersebut telah berjalan secara ekonomis, efisien, dan efektif dalam mencapai tujuannya dan memberi rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang masih terjadi pada aktivitas SDM berbasis kompetensi yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program atau aktivitas tersebut.

Audit MSDM-BK digolongkan ke dalam audit operasional yang menilai efisiensi organisasi dan dapat juga dapat digolongkan ke dalam audit kepatuhan yang mengukur sejauh mana aturan mengenai pemberian tunjangan transportasi diimplementasikan dan ditaati. Audit MSDM-BK memiliki ruang lingkup yang luas, mencakup semua aktivitas manajemen SDM mulai dari rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan, penggajian dan program retensi, sampai pada program terminasi atau pemutusan hubungan kerja. Audit MSDM-BK juga mencakup ruang lingkup organisasi, seperti efektivitas struktur organisasi, rentang kendali, pola hubungan antarjabatan, sampai pada uraian jabatan.

B. Manfaat Dari Dekomendasi Hasil Audit MSDM-BK Bagi Perusahaan

  1. Meningkatkan citra profesional departemen SDM.
  2. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar di antara karyawan departemen SDM.
  3. Mengidentifikasikan kontribusi-kontribusi departemen SDM terhadap perusahaan.
  4. Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM.
  5. Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis.
  6. Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM
  7. Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku.
  8. Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan di dalam departemen SDM.
  9. Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif.

Tuesday 18 January 2022

Pengertian dan Tujuan Merger


from: pexel.com


Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dengan perusahaan yang bergabung mengambil alih semua aset dan kewajiban perusahaan gabungan.

Jenis-jenis merger:

1. Merger horizontal, yaitu proses penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan jenis usaha yang sama

2. Merger vertikal, yaitu proses M&A yang mengintegrasikan beberapa perusahaan terkait

3. Konglomerasi adalah proses penggabungan yang menyatukan beberapa perusahaan yang menghasilkan produk yang tidak berhubungan satu sama lain

4. Penggabungan non-generik, yaitu proses penggabungan dua atau lebih perusahaan yang bentuk usahanya masih berkaitan tetapi produknya berbeda

Ada beberapa tujuan merger yaitu sebagai berikut:

1. Pertumbuhan atau diversifikasi

2. Menciptakan sinergi

3. Meningkatkan pendanaan

4. Pertimbangan pajak

5. Tingkatkan keterampilan perusahaan

6. Meningkatkan likuiditas pemilik


Contoh perusahaan merger

Bank Lippo dan Bank Niaga bergabung pada 3 Juni 2008 dengan nama baru PT CIMB Niaga Tbk. Seluruh aset dan kewajiban Lippo Bank dialihkan kepada CIMB Niaga. Menurut data BI hingga kuartal I 2008, aset CIMB Niaga senilai Rp 54,82 triliun, sedangkan aset Lippo senilai Rp 39,73 triliun. Mengacu pada data BI, gabungan aset kedua bank setelah merger diperkirakan mencapai Rp 94,55 triliun. Penggabungan Niaga dan Lippo merupakan dampak dari penerapan Single Presence Policy (spp) yang dicanangkan oleh Bank Indonesia.

Tujuan utama penggabungan dua bank, Bank Niaga dan Bank Lippo, adalah untuk memperkuat pengaruh mereka dalam persaingan global.

Karena Lippo Bank relatif lebih kecil dari Bank Niaga, maka Lippo Bank menyerahkan sahamnya, berinvestasi di Bank Niaga, dan mengadakan perjanjian bagi hasil dengan perjanjian-perjanjian tertentu sebelumnya antara kedua belah pihak. Dan pada akhirnya memutuskan untuk mengubah namanya menjadi bank CIMB Niaga.

Oligopoli dan Strategi Harga

image: pexel.com Di beberapa sektor usaha industri manufaktur, perkebunan, perikanan, dan perkembangan, serta perdagangan bebas, dijumpai ...