Search This Blog

Wednesday 2 March 2022

Oligopoli dan Strategi Harga


strategi harga
image: pexel.com


Di beberapa sektor usaha industri manufaktur, perkebunan, perikanan, dan perkembangan, serta perdagangan bebas, dijumpai beberapa perusahaan besar dominan.

A. SOLUSI KONDISI TANPA KOLUSI

1. Karakteritik dan Perilaku Harga dan Output

Industri oligopoli adalah bentuk organisasi pasar dimana hanya ada beberapa atau sejumlah kecil produsen saja,sementara terdapat banyak sekali konsumen. Pada dasarnya bentuk industri oligopoli dibedakan menjai dua. Yang pertama adalah oligopoli dengan diferensiasi produk di mana produk sebuah perusahaan dibedakan dari produk perusahaan lain. Bentuk oligopoli kedua adalah industri oligopoli tanpa diferensiasi produk. Di sini produknya homogen dan tak dibedakan antara produk perusahaan yang satu dengan produk perusahaan lain. Situasi oligopoli timbul karena skala ekonomis, penguasaan bahan mentah, dan pemilikan oleh pemerintah.

Ciri-ciri pasar atau industri oligopolistik:

  •  Hanya terdapat beberapa produsen penjual dalam industri yang bersangkutan dan banyak sekali pebeli atau konsumen.
  • Disini dibedakan dua macam oligopoli, yaitu oligopoli dengan diferensiasi produk dan oligopoli tanpa diferensiasi produk.
  • Terdapat halangan masuk kedalam industri hingga hanya ada sejumlah kecil produsen dalam industri tersebut.
  • Terdapat beberapa perusahaan dominan yang menunjukan skala ekonomis.

2. Unsur yang Menimbulkan Oligopoli

a.       Dorongan mengadakan merger atau penggabungan dengan perusahaan lain.

b.      Saling ketergantungan diantara mereka.

3. Perilaku Penentuan Harga dan Output

Harga output pada pasar oligopoli cenderung tegar atau sukar berubah dan tidak fleksibel. Sementara, bila harga output berubah maka perubahan akan dilakukan bersama-sama oleh semua perusahaan. Hal ini memberi petunjuk adanya kolusi di antara perusahaan-perusahaan tersebut. Namun demikian, ketergantugan harga dalam pasar oligopoli juga terjadi meskipun di situ tak ada kolusi.

 

 

B. SOUSI KONDISI KOLUSI

Terdapat dorongan kuat bagi perusahaan-perusahaan oligopolis untuk mengadakan kolusi karena meraka saling tergantung dan tindakan perubahan harga oleh sebuah perusahaan akan memancing reaksi perusahaan-perusahaan lain hingga bia menimbulkan perang harga yang merugikan mereka semua.

1.      Model Kolusi

Keputusan harga dan tingkat output ditetapkan bersama-sama.

2.      Kartel dan Pembagian pasar

Kartel merupakan kolusi perusahaan-perusahaan oligopolis untuk mengontrol harga serta kuantitas yang diproduksi dalam produksi demi kepentingan perusahaan anggota. Kartel bisa merupakan kartel harga yaitu dengan menetapkan harga bersama dimana perusahaan-perusahaan anggota tidak diizinkan menjual dibawah harga yang ditetapkan bersama . bentuk kartel lain adalah pembagian pasar atau pembagian kuantitas yang diminta pada harga yang telah ditetapkan dan disepakati bersama. Bisa juga kartel berupa pembagian pasar secara  geografis dimana pasar dibagi kepada masing-masing perusahaan dan mereka hanya boleh daerah pemasaran perusahaan lain.


C. KOLUSI DAN EFESIENSI EKONOMI

1.    Halangan mengadakan kolusi

Halangan-halangan tersebut diantaranya adalah halangan bersifat hukum, terlalu banyak perusahaan yang ada dalam industri oligopoli, dan kecurangan harga.

2.    Persaingan Bukan Harga

Persaingan bukan harga lebih dapat memberikan manfaat karena variasi produk dan perbaikan teknik produksi serta advertensi karena tidak dapat segera ditiru oleh peruahaan-perusahaan pesaing. Faktor kedua yang lebih menekankan pada persaingan bukan harga adalah kenyataan pada umumnya perusahaan-perusahaan oligopolis mempunyai sumber-sumber finansial yang cukup guna menopang kampanye advertensi dan pengembangan produk.

3.    Efisiensi Ekonomi Oligopoli

Karena perusahaan-perusahaan mencoba menghindari persaingan bukan harga maka mereka lebih memusatkan pada persaingan bukan harga. Ini mendorong mereka mengadakan pengembangan teknik produksi serta perbaikan kualitas produk. Akibatnya adalah penurunan biaya per satuan output serta kenaikan permintaan bila disertai dengan advertensi. Terdapat dorongan kuat dalam industri oligopoli untuk memacu kemajuan teknologi.


referensi: pengantar ekonoki mikro, universitas terbuka

Pasar Persaingan Monopolistik dan Oligopoli

monopolistik
image: pexel.com


Persaingan monopolistik merupakan organisasi pasar di mana terdapat cukup banyak penjual barang yang berbeda. Persaingan monopolistik banyak terjadi dalam usaha kecil dan sektor-sektor jasa.

A. KARAKTERISTIK PERSAINGAN MONOPOLISTIK

1.      Ciri-ciri Penting Pasar Persaingan Monopolistik

a.       terdapat cukup banyak perusahaan dalam industri tersebut, hingga;

b.      tindakan atau keputusan tentang harga maupun kuantitas oleh satu atau beberapa perusahaan akan mempengaruhi pasar, karena itu tindakan atau keputusan suatu perusahaan akan selalu diperhatikan dan diperhitungkan oleh perusahaan-perusahaan pesaing; akibatnya;

c.       kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan pesaing monopolistik secara individu berlereng menurun dan cukup elastis meskipun tidak elastis sempurna;

d.      meskipun produknya sama tapi tidak sepenuhnya homogen, masing-masing produsen berusaha membedakan produknya dari produk-produk pesaing dengan memberi kemasan, merek, dan dengan mengiklankan;

e.       persaingan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut bersifat persaingan bukan harga untuk menaikan penjualannya dan memperoleh pangsa pasar lebih besar; dan

f.       meskipun jumlah perusahaan cukup banyak tetapi tidak ada rintangan bagi perusahaan lain untuk masuk dan ke luar dari industri tersebut.

2.      Unsur Persaingan MoMonopoloistik

Unsur-unsur persaingan monopolistik adalah jumlah perusahaan produsen yang relatif cukup banyak, ada diferensiasi produk, dan ada syarat untuk masuk kedalam industri.

a.       Perusahaan jumlahnya cukup banyak. Dalam pasar persaingan monopolistik terdapat cukup banyak produsen atau penjual skala kecil, menawarkan barang yang sama tetapi tidak identik antara barang satu dengan barang lain.

b.      Diferensiasi produk. Ini merupakan unsur pokok dalam pasar persaingan monopolistik di mana terdapat variasi dari suatu jenis produk.

c.       Syarat masuk ke dalam industri. Untuk masuk ke dalam industri persaingan monopolistik secara relatif adalah mudah. Namun membutuhkan anggaran relatif cukup besar untuk mengadakan advertensi guna menunjukkan diferensiasi produk dari produk-produk para pesaing.

 

3.      Penerapan Harga dan Output

Perusahaan persaingan monopolistik dalam penentuan harga dan output berusaha memaksimumkan keuntungan dengan berproduksi pada tingkat output di mana MR=MC.

 

B. EFEK EKONOMI DAN PERSAINGAN BUKAN HARGA

1.      Alokasi Input Tak Optimal

Bila kemungkinan masuk ke pasar persaingan monopolistik terbuka, pasar akan berada dalam keseimbangan jangka panjang bila kurva permintaan yang dihadapi oleh setiap perusahaan yang ada di pasar bersinggungan dengan curva AC hinggga masing-masing perusahaan mengalami titik pulang pokok. Selama kurva permintaan mempunyai kemiringan negatif, titik persaingan selalu terjadi di sebelah kiri titik terendah kurva AC perusahaan. Jadi, terjadi alokasi input terlalu sedikit dalam industri tersebut.

2.      Diferensiasi Produk dan Advertensi

Meskipun dalam jangka perusahaan pesaing monopolistik cenderung memperoleh keuntungan normal saja, namun kemungkinan mengadakan diferensiasi produk dan rintangan finansial menyebabkan mereka berusaha memperbaiki posisinya di dalam jangka panjang agar dapat memperoleh keuntungan ekonomis. Hal ini dilakukan dengan mengadakan pengembangan dan diferensiasi produk serta mengadakan advertensi dan promosi penjualan.

Dalam melakkan persainagan bukan harga, perusahaan pesaing monopolistik berusaha mengembangkan produknya. Bila sebuah perusahaan telah mengembangkan produknya maka perusahaan pesaingnya terdorong melakukan hal yang sama karena mereka bersaing di bidang bukan harga.

§  Kebaikan advertensi

a.       Advertensi memberikan informasi yang dapat membantu konsumen membuat pilihan rasional.

b.      Advertensi mendukung sarana komunikasi dan media massa, radio, televisi swasta, majalah dan surat sebagian dibiayai melalui advertensi.

c.       Advertensi dapat mendorong perusahaan-perusahaan berusaha mengembangkan produk sesuai dengan apa yang diiklankan.

d.      Dengan berhasilnya advertensi maka produksi akan meningkat dan skala ekonomis dapat dicapai.

e.       Advertensi merupakan faktor atau kekuatan pendorong persaing. Dengan memberikan informasi tentang berbagai barang pengganti, advertensi cenderung mengurangi kekuatan monopoli.

§  Keburukan advertensi

a.       Tujuan utama advertensi bukan memberikan informasi tetapi membujuk dan bersaing.

b.      Advertensi merupakan kegiatan tak produktif dan tak memberikan apa-apa kepada masyarakat. Bahkan mendorong pengguman atau alokasi input yang salah.

c.       Advertensi mengandung biaya eksternal.

d.      Advertensi tidak bisa memperluas output perusahaan dan menurunkan biaya rat-rata.

                        e.       Advertensi justru mendorong pertumbuhan monopoli. 

Oligopoli dan Strategi Harga

image: pexel.com Di beberapa sektor usaha industri manufaktur, perkebunan, perikanan, dan perkembangan, serta perdagangan bebas, dijumpai ...