image: pexels.com |
Dalam kehidupan sehari-hari jarang dijumpai perusahaan dengan bentuk monopoli murni, tetapi bisa dilihat dan dirasakan perusahaan yang perilakunya mendekati perilaku monopolis. Dalam pasar monopoli murni yang penting sebuah perusahaan merupakan satu-satunya produsen barang tersebut dan tidak ada barang-barang substitusi lain.
A. RINTANGAN MASUK, HARGA, DAN OUTPUT
1. Rintangan
Masuk dan Taktik Persaingan
a. Rintangan masuk ke dalam industri merupakan ciri
utama yang bisa mempertahankan kelangsungan hidup monopolis. Pada pasar
monopoli rintangan masuk ke dalam industri merupakan sebab utama berlangsungnya
monopoli di mana hanya ada satu perusahaan saja. Rintangan atau halangan untuk
masuk ke dalam industri juga merupakan syarat industri oligopoli di mana hanya
ada beberapa perusahaan saja di dalam industri tersebut. Sementara itu
kebebasan perusahaan-perusahaan untuk masuk ke dalam industri merupakan ciri
pasar industri persaingan murni, di mana terdapat banyak sekali
perusahaan-perusahaan di dalam industri tersebut. Jadi tingakat sukar atau
mudahnya masuk ke dalam industri menentukan bentuk pasar suatu industri.
Ada beberapa hal yang menyebabkan timbulnya rintangan
masuk ke dalam suatu industri. Keadaan-keadaan tersebut sebagai berikut:
1) Skala
ekonomis
Industri
perakitan mobil dan elektronika, aluminium,atau industri baca merupakan contoh
dimana skala produksi besar merupakan skala ekonomis. Katakanlah dalam industri
tersebut hanya ada satu atau beberapa perusahaan. Bila pada industri tersebut
diperoleh keuntungan ekonomis, maka akan sukar bagi perusahaan baru untuk masuk
kedalam industri.
2) Perusahaan
pelayanan publik
Perusahaan
pembangkit dan penyalur tenaga listri, perusahaan air minum, perusahaan air
minum, perusahaan telepon atau perusahaan transportasi massal, merupakan
perusahaan pelayanan publik di mana produksi harus dilakukan dalam skala besar agar diperoleh skala ekonomis.
3) Pemilikan
bahan mentah penting dan strategis
Pemilikan
atau pengendalian produksi dan distribusi atas suatu bahan strategis yang diperlukan
untuk memproduksi suatu barang dapat mencegah perusahaan lain memproduksi dan
masuk ke dalam suatu industri.
4) Paten
dan pengembangan produk
Pemberian
hak paten menciptakan monopoli yang bisa merangsang pengembangan produk lebih
lanjut, ini seringkali disebut sebagai keunggulan atau manfaat monopoli
b. Taktik Persaingan mematikan bisa dilakukan oleh
suatu perusahaan atau beberapa perusahaan dalam suatu industri bisa mencegah
masuknya perusahaan-perusahaan baru dengan mengancam dan melaksanakaan persaingan
harga yaitu menurunkan harga produk jauh di bawah biaya produksi.
2. Harga
dan Tingkat Output
a. Maksimisasi Laba: Pendekatan Total dan Marjinal
Perilaku
perusahaan monopolis murni untuk memperoleh keuntungan maksimal dapat
didekatkan dengan cara yag sama seperti juga pendekatan untuk industri
persaingan murni, yaitu dengan pendekatan total atau dengan pendekatan
marjinal.
Bila digunakan pendekatan total maka dipilih dan
diproduksi tingkat output yang memberikan selisih terbesar antara pendapatan
total dan biaya total. Bila digunakan pendekatan marjinal maka tingkat output
yang memberikan keuntungan terbesar adalah tingkat output di mana pendapatan
marjinal sama dengan biaya marjinal.
b. Kesalaha Tafsir Tentang Harga Monopoli
Analisis
perilaku perusahaan monopoli murni terutama tentang penentuan harga dan
hambatan masuk ke dalam industri menimbulkan beberapa kesalahan penafsiran
tentang perilakunya. Kekeliruan penafsiran ini sebagai berikut.
1) Bahwa
monopolis selalu berusaha menetapkan harga tertinggi dan mencari keuntungan per
satuan output (rata-rata) terbesar.
2) Bahwa
perusahaan monopolis selalu memperoleh keuntungan ekonomis
Minimisasi kerugian dalam jangka pendek tercapai bila
perusahaan monopolis memproduksi pada tingkat output sebesar Qm di mana MR =
MC. Harga output adalah adalah Pm dan biaya rata-rata sebesar C. Keuntungan
rata-rata sebesar CPm. Kerugian total sebesar CPm AB. Tingkat output optimum
adalah AVC < P < AC. Perusahaan monopolis tetap berproduksi dalam jangka
pendek untuk meminimumkan kerugian total.
c. Diskriminasi Harga
Diskriminasi
harga terjadi bila suatu barang dijual oleh perusahaan monopolis dengan harga
berbeda dan ini tidak didasarkan pada perbedaan biaya produksi. Agar
diskriminasi harga dapat berhasil, diperlukan beberapa syarat sebagai berikut.
1) Produsen
atau penjual adalah perusahaan monopolis di mana ia merupakan satu-satunya
produsen dan penjual di pasar industri tersebut.
2) Penjual
harus mampu memisahkanpasar agar perbedaan elastisitas permintaan pada berbagai
pasar bisa dipertahankan.
3) Barang
tersebut tidak dapat dijual lagi dari pasar yang harganya rendah ke pasar yang
harganya lebih tinggi.
d. Perilaku Rent Seeking
Kegiatan
rent seeking adalah situasi di mana agen ekonomi menggunakan proses politik
untuk menciptakan rent ekonomi yang tidak terjadi dalam transaksi pasar.
B. EFEK EKONOMIS, PAJAK DAN SUBSIDI
Efek ekonomis industri monopoli meliputi harga,
output, dan alokasi input, distribusi pendapatan serta kemajuan teknologi.
1) Efek
Ekonomis
Efek ekonomis pasar industri monopoli
dapat dilihat dari segi alokasi input, distribusi pendapatan, dan kemajuan
ekonomi serta teknologi. Ini merupakan efek ekonomis murni tanpa mempertimbangkan
pengaturan monopoli oleh pemerintah dan tidak ada diskriminasi harga.
a) Efek terhadap harga, output dan alokasi, formula penentuan harga dan output pada pasar industri persaingan murni, menghasilkan alokasi sumber daya yang ideal untuk memproduksi barang dan jasa menurut jenis serta kuantitas masing-masing sesuai dengan keinginan masyarakat (yang diungkapkan dalam kurva permintaan pasar).
b) Distribusi
pendapatan, dengan kekuatan pasarnya karena merupakan satu-satunya produsen dan
penjual, perusahaan monopolis murni dapat menetapkan harga lebih tinggi atas
produknya daripada harga yang ditetapkan oleh perusahaan pesaing murni meskipun
dengan biaya sama.
c) Kemajuan
teknologi. Dari segi alokasi sumber daya, harga, output serta distribusi
pendapatan, industri monopoli murni memberikan efek ekonomi negatif, tetapi
bila tidak ada perusahaan monopolis maka manfaat skala ekonomis dengan produksi
massal tidak dapat diperoleh karena produksi dilakukan oleh sejumlah besar
perusahaan-perusahaan kecil pesaing murni.
2) Pengaturan
Industri Monopoli
Tanpa pengendalian atau pengaturan
pemerintah maka industri monopoli menimbulkan efek ekonomis negatif berupa
harga lebih tinggi dan output lebih sedikit pada industri tersebut serta
alokasi sumber daya yang tak efisien di samping juga menimbulkan ketimpangan
distribusi pendapatan.
Pengendalian atau pengaturan
pemerintah dapat berupa pengenaan pajak, penetapan harga, pengaturan organisasi
industridan bahkan pemilikan langsung atas perusahaan yang bersangkutan dengan
menjadikannya atau mendirikan perusahaan-perusahaan milik negara. Berikut
analisis efek pengaturan monopoli berupa penetapan harga maksimum dan pengenaan
pajak.
a) Penetapan
harga maksimum
Usaha ini dimaksudkan agar hasil ekonomisnya mendekati pasar persaingan murni, baik tingkat output maupun harga.
b) Pengenaan
pajak atas perusahaan monopolis
Pengenaan pajak ada dua macam yaitu pajak spesifik dan pajak lump sum yang mmempunyai efek berbeda. Pajak lump sum adalah pajak yang dikenakan sebesar jumlah tertentu berapa pun kuantitas output yang diproduksi dan dijual. Pajak spesifik adalah pajak yang dikenakan per satuan output. Pajak lump sum bagi perusahaan merupakan biaya tetap sedangka pajak spesifik merupakan biaya variabel.
C. PENGENDALIAN INDUSTRI MONOPOLI
Hasil bekerjanya mekanisme harga pasar persaingan
secara logis dan teoretis menuntun pada pencapaian efisiensi aloktif. Dalam
jangka panjang, mekanisme ini akan menuju pada akumulasi kapital dan
konsentrasi industri sebab lewat cara ini efisiensi produk/ekonomi dapat
dicapai.
1. Monopoli
versus persaingan
a. Kebaikan
dan keburukan sistem persaingan
Dua
sisi kebaikan dan keburukan monopoli oligopoli memaksa permintaan untuk campur
tangan apakah mengendalikan atau bahkan mendorongnya ini yang sulit ditentukan.
Bila pilihan cenderung mengendalikan maka kebijakannya berupa pengaturan
industri yang bersangkutan agar diperoleh jaminan kualitas pada harga yang
memadai melalui penurunan biaya dengan penggunaan skala produksi yang ekonomis.
b. Pro
dan kontra monopoli
Para
pembela yang pro monopoli oligopoli berupa perusahaan atau bisnis besar
menyatakan pembelaannya didasarkan pada konsep atau pengertian tentang
persaingan. Alasannya perkembangan teknologi dan alasan stabilitas serta
pertanggungjawaban.
2. Sikap
kebijakan atas monopoli
a. Kebijakan
pengendalian monopoli
b. Konglomerasi
konsentrasi industri
Konglomerasi
berbeda dengan marger atau penggabungan secara horizontal yang secara langsung
bersaing pada pasar yang sama.
Konglomerasi merupakan konsentrasi industri jenis lain. Seperti juga
konsentrasi secara mendatar atau konsentrasi secara vertikal, konglomerasi
mengundang beberapa kritikan. Pertama,
karena menunjukkan cara mengonsentrasi kekayaan dan kekuatan ekonomi. Seperti
pada kasus monopoli, maka konsentrasi kekuatan ekonomi mempunyai dampak politik
negatif bagi kepentingan masyarakat. Kedua,
konsentrasi kekayaan dapat digunakan untuk melemahkan (dengan berbagai taktik
pengembangan produk dan pemsaran) para pesaing di berbagai pasar produknya. Ketiga, karena merupakan satu kelompok
perusahaan maka mereka dapat melaksanakan transaksi penjualan secara timbal
balik dengan baik sebagai penjual maupun pembeli.
c. Peraturan
yang mendorong monopoli
Ada
beberapa peraturan yang secara langsung ataupun tidak langsung justru dirasakan
mendorong pertumbuhan dan memperkuat situasi
monopoli. Contohnya adalah undang-undang paten (hak cipta) dan tarif
(bea masuk) perlindungan.
d. Pengambilalihan
monopoli oleh pemerintah
Di negara-negara maju dan berkembang penganut sistem harga pasar persaingan kompetitif, gejala seperti ini ditanggulangi dengan mengendalikan bisnis besar lewat campur tangan pemerintah dengan serangkaian undang-undang antitrust yang pada dasarnya mencegah perusahaan menjadi besar dan berperilaku monopoli serta mengaplikasikan strategi bisnis yang memanfaatkan kekuatan ekonomi pasar untuk kepentingannya sendiri dengan merugikan masyarakat. Kebijakan lain adalah dengan pengenaan pajak atau penetapan harga maksimum perusahaan monopolis skala besar guna mengendalikan harga dan kuantitas output yang diproduksi untuk kepentingan masyarakat konsumen.